California, Orang dengan gangguan mental psikopat ditandai dengan tidak adanya prinsip moral, emosional dan ketidakmampuan untuk menampilkan perilaku normal. Psikopat juga tidak memiliki rasa empati sehingga sering berperilaku kejam. Tapi studi terbaru menunjukkan orang psikopat masih bisa disembuhkan.
Para ilmuwan dari University of California berpendapat bahwa ada satu syarat pada psikopat, yaitu kondisi multifaset (banyak wajah) yang ditandai dengan ciri-ciri kepribadian campuran.
Orang psikopat terganggu secara emosional. Peneliti mengatakan banyak orang yang menganggap bahwa psikopat adalah bawaan lahir dan bukan 'dibentuk'. Namun anggapan itu salah, karena sebenarnya psikopat bukan hanya masalah gen.
Banyak pula psikolog yang menganggap psikopati tak dapat diubah. Namun studi terbaru yang telah dipublikasi dalam jurnal Psychological Science menunjukkan bahwa psikopati dapat disembuhkan.
"Psikopati cenderung digunakan sebagai label untuk orang yang tidak kita suka, tidak bisa mengerti atau ditafsirkan sebagai kejahatan. Namun, ada peningkatan bukti bahwa itu adalah campuran beberapa ciri kepribadian yang berbeda," ujar Prof Jennifer Skeem, profesor psikologi dan perilaku sosial di University of California.
Menurut Prof Skeem, perbedaan penting inilah yang telah lama luput dari perhatian psikolog dan pembuat kebijakan.
"Ini tampaknya telah menyebabkan beberapa konstitusional yang dapat dibentuk oleh faktor lingkungan," tambah Prof Skeem.
Prof Skeem juga menunjukkan bahwa individu psikopat seringkali tidak memiliki riwayat perilaku kekerasan atau kriminal. Menurutnya, psikopati tidak bisa disamakan dengan kekerasan ekstrim atau pembunuhan berantai.
"Psikopat tidak muncul dengan jenis yang berbeda pada masing-masing orang. Ini bukan bahaya yang tidak dapat disembuhkan," tegas Prof Skeem.
Dr. John Clarke, doktor di bidang psikologi dari University of Sydney, Australia, yang bertahun-tahun menjadi psikolog kriminal,
mengingat hari di saat dia seketika itu sadar bahwa mungkin ada sejumlah psikopat di jutaan kantor di seluruh dunia. “Saya sedang menyampaikan kuliah psikologi kejahatan dan memberikan daftar ciri psikopat. Setelah selesai, seorang perempuan menghampiri dan berkata “Anda baru saja menggambarkan bos saya,” katanya kepada kantor berita Jerman (DPA).
Clarke juga penulis buku The Pocket Pscyho yang berisikan panduan singkat bagaimana melindungi diri dari psikopat organisasional menyatakan bahwapsikopat tidak hanya ada di penjara, di ruang sidang pengadilan, atau pada kisah thriller. Psikopat, baik laki-laki maupun perempuan, sedang berencana licik di tempat kerja, di seluruh dunia. Penelitian menyatakan bahwa satu persen populasi orang dewasa yang bekerja adalah psikopat di tempat kenanya. Psikopat seperti itu ada di kantor besar maupun kecil, dia ada di ruang rapat dewan maupun di lantai-lantai toko.
Para psikopat bersembunyi melalui berbohong, mencurangi, mencuri, memanipulasi, mengorbankan, dan menghancurkan rekan kerja. Semuanya dilakukan tanpa rasa bersalah maupun penyesalan. Lebih dalam lagi, ia menilai, mereka yang disebut organisasional psikopat, berkembang pesat di dunia bisnis, karena kezaliman dan nafsu mereka tidak saja mereka salah artikan sebagai ambisi dan keterampilan memimpin, namun juga sebagai sesuatu yang dihargai melalui promosi, bonus, dan kenaikan upah.
Psikopat tempat kerja akan melakukan apa saja untuk mendapatkan kekuasaan, status, dan upah yang mereka inginkan. “Mereka berpikir layaknya psikopat kriminal. Mereka berusaha sekeras- kerasnya demi mereka sendiri. Perbedaan keduanya adalah, psikopat kriminal menghancurkan korban secara fisik, sedangkan psikopat tempat kerja menghancurkan korbannya secara psikologis,” ujarnya.
Berikut ini beberapa ciri yang mungkin dapat menjadi isyarat adanya gangguan kepribadian psikopat:
1. Pada awalnya menampilkan sikap yang menarik, cenderung dibuat-buat, memesona, dan menebarkan sikap hangat. Inilah yang membuat orang mudah memercayainya, dan dengan kepercayaan itu mereka mencelakai atau menipu korbannya.
2. Beranggapan dirinya yang paling penting dan harus diistimewakan,semuanya berpusat pada dirinya, pokoknya untuk saya, pokoknya milik saya, pokoknya saya dan saya.
3. Sering memperlihatkan perlakuan yang impulsif (meledak-ledak), sulit menunda dan mengendalikan emosi. Kalau punya keinginan harus sekarang, kalau tidak akan marah atau mengamuk.
4. Hubungan pertemanan atau hubungan sosial yang singkat, sering ganti-ganti pasangan asmara atau ganti-ganti pekerjaan.
5. Sering berbohong, menipu, dan mengkhianati.6. Kurang tanggung jawab atas perbuatannya, berani mengambil keputusan berisiko dan tidak dapat belajar dari pengalaman, selalu diulang terus, meskipun telah diberi hukuman atau peringatan.
7. Kurang mampu merasakan perasaan orang lain, tidak peduli orang lain menderita.
8.Cenderung menyalahkan orang lain untuk apa yang telah dilakukannya.
Lima tahap mendiagnosis psikopat
1. Mencocokkan kepribadian pasien dengan 20 kriteria yang ditetapkan Prof. Hare. Pencocokan ini dilakukan dengan cara mewawancara keluarga dan orang-orang terdekat pasien, pengaduan korban, atau pengamatan perilaku pasien dari waktu ke waktu.
2. Memeriksa kesehatan otak dan tubuh lewat pemindaian menggunakan elektroensefalogram, MRI, dan pemeriksaan kesehatan secara lengkap. Hal ini dilakukan karena menurut penelitian gambar hasil PET (positron emission tomography) perbandingan orang normal, pembunuh spontan, dan pembunuh terencana berdarah dingin menunjukkan perbedaan aktivitas otak di bagian prefrontal cortex yang rendah. Bagian otak lobus frontal dipercaya sebagai bagian yang membentuk kepribadian.
3. Wawancara menggunakan metode DSM IV (The American Psychiatric Association Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder versi IV) yang dianggap berhasil untuk menentukan kepribadian antisosial.
4. Memerhatikan gejala kepribadian pasien. Biasanya sejak usia pasien 15 tahun mulai menunjukkan tanda-tanda gangguan kejiwaan.
5. Melakukan psikotes. Psikopat biasanya memiliki IQ yang tinggi.
Gejala-gejala psikopat
1. Sering berbohong, fasih, dan dangkal. Psikopat sering pandai melucu dan pintar bicara, secara khas berusaha tampil dengan pengetahuan di bidang sosiologi, psikiatri, kedokteran, psikologi, filsafat, puisi, sastra, dan lain-lain. Sering kali pandai mengarang cerita yang membuatnya positif, dan bila ketahuan berbohong mereka tak peduli dan akan menutupinya.
2. Egosentris dan menganggap dirinya hebat.
3. Tidak punya rasa sesal dan rasa bersalah. Meski kadang psikopat mengakui perbuatannya, ia sangat meremehkan atau menyangkal akibat tindakannya dan tidak memiliki alasan untuk peduli.
4. Senang melakukan pelanggaran dan bermasalah perilaku di masa kecil.
5. Sikap antisosial di usia dewasa.
6. Kurang empati. Bagi psikopat memotong kepala ayam dan memotong kepala orang, tidak ada bedanya.
7. Psikopat juga teguh dalam bertindak agresif, menantang nyali dan perkelahian, jam tidur larut dan sering keluar rumah.
8. Impulsif dan sulit mengendalikan diri. Untuk psikopat tidak ada waktu untuk menimbang baik- buruknya tindakan yang akan mereka lakukan dan mereka tidak peduli pada apa yang telah diperbuat atau memikirkan tentang masa depan. Pengidap juga mudah terpicu amarahnya akan hal-hal kecil, mudah bereaksi terhadap kekecewaan, kegagalan, kritik, dan mudah menyerang orang hanya karena hal sepele.
9. Tidak mampu bertanggung jawab dan melakukan hal-hal demi kesenangan belaka.
10. Manipulatif dan curang. Psikopat juga sering menunjukkan emosi dramatis walaupun sebenarnya mereka tidak sungguh-sungguh. Mereka juga tidak memiliki respons fisiologis yang secara normal diasosiasikan dengan rasa takut seperti tangan berkeringat, jantung berdebar, mulut kering, tegang, gemetar bagi psikopat hal ini tidak berlaku. Karena itu, psikopat sering disebut dengan istilah “dingin”.
11. Hidup sebagai parasit karena memanfaatkan orang lain untuk kesenangan dan kepuasan dirinya.
Ada perbedaan antara kepribadian psikopat dan perilaku antisosial. Perbedaan itu ditunjukkan oleh intensitasnya. Psikopat berlangsung terus- menerus, dari masa kanak-kanak hingga lanjut usia. Sedangkan perilaku antisosial hanya ditunjukkan pada momen-momen tertentu. Penderita psikopat biasanya laki-laki, tetapi tidak menutup kemungkinan diderita oleh kaum perempuan.
Banyak reaksi timbul di masyarakat akibat ketidaktahuan tentang penyembuhan psikopat. Masyarakat mencoba melindungi diri melalui hukum perundang-undangan. Di Belanda, Undang-Undang Antipsikopat diluncurkan dua kali pada abad ke-20 dan di tahun 2002. Demikian pula di Amerika Serikat, hukum antipsikopat dimulai tahun 1930-an yang ditujukan pada Sex Offenders. (Dadang Gusyana, S.Si. & Irna Safira Inayah, S.Si.)
Kata Dr Robert Hare dalam bukunya Without Conscience: the Disturbing World of the Psychopats Among Us, psikopat bergentayangan di sekitar kita. Mereka bisa berada di kantor, tempat olahraga, arena hiburan, bahkan di lingkungan terdekat, seperti tetangga, suami atau pacar sekalipun. Sepintas, gelagat mereka tidak kelihatan seperti orang yang punya kelainan. Pasalnya, secara tampak mata mereka terlihat menarik, pintar dan berlaku seperti orang normal lainnya.
Hare mengungkapkan empat ciri karakter psikopat, yakni antisosial (antisocial), pribadi yang sulit diduga (borderlne), pandai bersandiwara (histrionic) dan luar biasa egois (narcisstic).
Seseorang yang antisosial biasanya cuek pada norma-norma sosial, tak peduli pada aturan, dan pemberontak. Kepribadiannya yang sulit ditebak, bisa terlihat dari ketidakstabilannya dalam hubungan interpersonal, citra diri, serta selalu bertindak menuruti kata hati. Tanpa peduli perbuatannya itu salah atau benar, mengganggu orang atau tidak.
Orang seperti ini cenderung impulsif (melakukan sesuatu tanpa pikir panjang), dan berpikiran negatif. Ia juga memiliki sifat pendendam. Sedikit saja Anda melakukan kesalahan, seumur hidup diingat dan suatu saat akan diungkit lagi. Sedangkan pribadi histrionic, emosinya tak terkendali alias meledak-ledak, dan selalu ingin menarik perhatian.
Ada lagi kepribadian narcisstic, yang ditunjukkan dengan sikapnya yang selalu ingin dikagumi, serta minimnya empati. Ia selalu berusaha membuat hanya dirinya satu-satunya dalam hidup Anda. Hanya dialah yang boleh Anda puja.
Sedangkan indikasi lain orang psycho adalah manipulatif, egosentris, pembohong, mudah frustrasi, dan gaya hidup parasit. Nah, seabrek sifat buruk ini mengerucut pada satu karakter tunggal: hipokrit alias munafik.
Dalam buku The Mask of Sanity, Dr. Hervey Cleckley menggambarkan psikopat sebagai pribadi yang likeable, charming, intelek, perhatian, impresif, punya pede tinggi, dan pintar merayu (karena itu mereka mudah "menipu"). Umumnya, mereka juga cerdas secara akademik.
Tapi, di balik itu semua, mereka membawa sifat negatif, seperti tidak bertanggung jawab, serta merusak diri sendiri dan orang lain. Ia kerap mengatakan ingin bunuh diri bila Anda memutuskan hubungan? Hm, hati-hati saja karena ia bisa melakukannya.
Para psikopat umumnya tidak pernah merasa menyesal, meski telah menyakiti orang lain. Bila belangnya ketahuan, wajahnya akan tetap seperti tak berdosa.
Temuan lain menyebutkan, pengidap kelainan ini akibat dari latar belakang masa kecilnya yang "bermasalah", yang berakibat perkembangan emosinya kurang optimal. Menginjak dewasa, anak-anak ini tumbuh menjadi orang-orang yang tak bisa berempati dan tak memiliki kata hati.
Psikopat bisa dicegah. Asal, indikasi kelainannya terdeteksi sedini mungkin. Inilah tanda-tanda seorang psikopat.
Rajin Monitor. Setiap jam ia selalu menelepon untuk mencari tahu secara detil apa yang Anda lakukan saat itu, bersama siapa, dan sebagainya. Bila teleponnya tidak dijawab, ia akan meneror Anda hingga diangkat.
Berbohong Tentang Masa Lalu. Ketika membicarakan mantan-mantannya, ia selalu memposisikan diri sebagai obyek penderita. Ia akan membual tentang mantan-mantannya yang bermasalah, dan bagaimana ia disakiti oleh mereka.
Membajak Keluarga dan Teman. Tanpa meminta izin dan tidak melibatkan Anda, ia sering mengajak sahabat Anda nonton, menelepon teman-teman dan ibu Anda berjam-jam. Kelihatannya ia ingin mencari tahu tentang Anda, tapi Anda tidak pernah tahu motivasi dia sesungguhnya.
Berdebat di Muka Umum. Ia tidak bisa memilih-milih tempat untuk bertengkar, bahkan ia kerap mengkritisi Anda di depan keluarga dan teman-teman.
Sikapnya Susah Ditebak. Ia bisa tiba-tiba marah dan berteriak pada Anda tanpa alasan. Sedetik kemudian berlaku supermanis.
Rajin Bohong. Ia biasa berbohong tentang apa saja, besar atau kecil, dan terkadang tanpa alasan.
Menginterogasi Anda. Di matanya, Anda tidak pernah benar. Ia selalu ingin tahu mengapa Anda terlambat 10 menit. Ia akan menginterogasi Anda semalaman untuk memuaskan keingintahuannya.
Memata-Matai. Awalnya ia akan melakukan invasi terhadap privasi Anda, kemudian ia akan mengecek email, telepon, bahkan berkunjung diam-diam ke kantor dan rumah untuk mencari tahu apakah ada orang lain dalam hidup Anda.
Cemburu Berlebihan. Ia tidak tahan melihat Anda dekat dengan orang lain, meski itu teman Anda sendiri.
Identifikasi sederhana,
Tidak punya empati
Apakah pacar Anda terlihat tidak pernah menunjukkan emosinya? Terutama jika hubungan asmara Anda sedang bermasalah. Sebab jika ternyata kekasih tidak punya empati dan simpati terhadap Anda, mungkin dia adalah seorang psikopat.
Sering berbohong
Pacar yang sering berbohong juga bisa jadi salah satu tanda bahwa si dia adalah psikopat. Sebab psikopat cenderung suka berbohong dan menutupi diri mereka yang sebenarnya.
Terlalu mempesona
Seseorang mungkin baik dalam satu hal. Tetapi jika pacar tampak terlalu mempesona dalam segala sisi, Anda patut curiga. Kenapa? Sebab psikopat adalah tipe orang yang perfeksionis dan ingin semua yang ada pada dirinya tampak sempurna.
Tidak punya hati nurani
Hati nurani adalah salah satu sifat normal yang dimiliki manusia. Namun jika pacar Anda sama sekali tidak punya hati nurani, artinya dia adalah psikopat.
Selera humor sadis
Apakah kekasih Anda tertawa pada acara kartun Happy Tree Friends, film Saw, atau tayangan yang menyakiti makhluk hidup lainnya? Jika iya, tandanya pacar Anda memang seorang psikopat.
Mengulang kesalahan yang sama
Terakhir, tanda pacar seorang psikopat adalah terus-terusan mengulang kesalahan yang sama. Mereka tidak pernah belajar karena memang tidak terlalu peduli jika aksinya mengganggu orang lain atau tidak.