Dalam kondisi survival, air adalah salah satu hal penting yang harus
kita dapatkan. Kita tidak bisa hidup tanpa air apalagi dalam cuaca
panas. Dalam cuaca dingin pun kita membutuhkan air minimal 2 liter per
hari. Tanpa air, rata - rata orang hanya akan mampu bertahan selama 3
hari meskipun mempunyai makanan yang cukup. Namun dengan adanya air kita dapat bertahan selama 3 minggu walaupun tanpa makanan.
Sumber Air
Di setiap daerah atau ekosistem, rata - rata memiliki kadar air. Kita dapat mencari air dengan memanfaatkan sumber daya yang ada. Gunakan apa saja sebagai penampung air, peples, cangkir, daun, baju, plastik dsb.
Tekhnik mendapatkan air
Embun, tumbuhan dapat dijadikan sumber air. Binatang mamalia, burung pemakan biji - bijian, dan serangga seperti semut, lalat dan lebah dapat dijadikan indikator air. Harus di ingat, air yang di minum mamalia belum tentu baik untuk kita. Beberapa mamalia dapat meminum air yang beracun bagi tubuh kita. Periksa kondisi sekitar, serangga air seperti laba - laba air dan tanaman air seperti tespong dapat dijadikan indikator kebersihan air.
Hutan
Tumbuh - tumbuhan sejenis palem, bambu - bambuan, rotan, akar rambat, kantung semar dapat dijadikan sumber air. Potong bagian batangnya dan tampung tetesan airnya dalam wadah. Kita juga dapat menampung embun yang ada pada pucuk - pucuk daun pada pagi hari.
Aboveground Still
Untuk melakukan tehnik ini kita membutuhkan lereng dengan sinar Matahari yang cukup, kantung plastik bening, dedaunan hijau, sebuah batu.
Cara membuatnya :
- Isi 3 / 4 bagian plastik dengan dedaunan hijau. Pastikan tidak ada batang atau benda apa pun yang dapat melubangi plastik.
- Letakkan batu kecil atau semacamnya kedalam plastik
- Tutup rapat plastik. Jika kita memiliki sedotan seperti buluh jerami atau semacamnya, kita dapat memasangnya.
- Letakkan plastik di lereng dengan cukup sinar. Atur batu agar berada di bagian bawah.
Belowground Still
- Buatlah lubang sedalam kira - kira setengah meter dan luas permukaan 1 meter persegi.
- Letakkan dedaunan hijau kedalam lubang dan letakkan juga wadah penampung air tepat di tengah lubang.
- Tutuplah lubang dengan lembaran plastik dan beri penahan pada plastik menggunakan tanah.
- Letakkan batu kecil tepat ditengah plastik.
- Biarkan sinar matahari menguapkan kandungan air dari dedaunan.
Tips : Ganti dedaunan hijau secara bertahap untuk mendapatkan air yang maksimal.
Pantai dan daerah dekat laut.
Pada daerah tropis seperti Indonesia, pohon kelapa biasanya tumbuh di sepanjang pantai. Kita dapat memanfaatkan air dari buah kelapa dan memakan dagingnya. Namun bila tidak ada, kita dapat menghisap air dari tumbuhan agar - agar bila ada dan kita juga dapat menyuling air laut.
Tehnik 1
- Gali lubang yang cukup dalam sehingga air laut dapat meresap melaui celah-celah lubang.
- Letakkan lembaran plastik, daun, baju atau semacamnya diatasnya.
- Buat api yang cukup besar.
- Cari batu dan panaskan batu kedalam api.
- Setelah batu panas, masukkan ke dalam air dan tampung uap air yang keluar dan menetes dari lembaran plastik.
Tehnik 2
Jika kita memiliki penampung air seperti cangkir, mangkuk atau semacamnya, kita dapat memasak air laut dan menampung uap air yang keluar.
Daerah Tandus atau Gurun
Kita dapat mencari air dengan menggali lubang di daerah lembah atau dataran rendah, cekungan pada sungai mati, kaki jurang, dangkalan danau mati, celah dan lubang pada bebatuan, daerah yang berkabut dan dimana pun yang memiliki tumbuhan hijau seperti lumut dan sebagainya.
Kaktus dan tumbuhan lainnya
Kita dapat memotong ujung kaktus dan menumbuknya. Ambil airnya dengan cara meneteskan hasil tumbukan. Jangan pernah menelan ampas dari tumbukan kaktus.
Perhatian
Jika harus meransum air, lakukan dengan cara meminumnya seteguk demi seteguk. Dan jika menemukan sumber air jangan langsung meminum air dalam jumlah banyak. Kita yang terkena dehidrasi dapat muntah dan kehilangan benda yang paling berharga.
Sumber air yang tergenang harus di rebus atau di sterillkan menggunakan tablet pensteril air atau tetesan yodium tincture.
http://www.belantaraindonesia.org/2012/08/cara-mendapatkan-air-dalam-survival.html
Sumber Air
Di setiap daerah atau ekosistem, rata - rata memiliki kadar air. Kita dapat mencari air dengan memanfaatkan sumber daya yang ada. Gunakan apa saja sebagai penampung air, peples, cangkir, daun, baju, plastik dsb.
Tekhnik mendapatkan air
Embun, tumbuhan dapat dijadikan sumber air. Binatang mamalia, burung pemakan biji - bijian, dan serangga seperti semut, lalat dan lebah dapat dijadikan indikator air. Harus di ingat, air yang di minum mamalia belum tentu baik untuk kita. Beberapa mamalia dapat meminum air yang beracun bagi tubuh kita. Periksa kondisi sekitar, serangga air seperti laba - laba air dan tanaman air seperti tespong dapat dijadikan indikator kebersihan air.
Hutan
Tumbuh - tumbuhan sejenis palem, bambu - bambuan, rotan, akar rambat, kantung semar dapat dijadikan sumber air. Potong bagian batangnya dan tampung tetesan airnya dalam wadah. Kita juga dapat menampung embun yang ada pada pucuk - pucuk daun pada pagi hari.
Aboveground Still
Untuk melakukan tehnik ini kita membutuhkan lereng dengan sinar Matahari yang cukup, kantung plastik bening, dedaunan hijau, sebuah batu.
Cara membuatnya :
- Isi 3 / 4 bagian plastik dengan dedaunan hijau. Pastikan tidak ada batang atau benda apa pun yang dapat melubangi plastik.
- Letakkan batu kecil atau semacamnya kedalam plastik
- Tutup rapat plastik. Jika kita memiliki sedotan seperti buluh jerami atau semacamnya, kita dapat memasangnya.
- Letakkan plastik di lereng dengan cukup sinar. Atur batu agar berada di bagian bawah.
Belowground Still
- Buatlah lubang sedalam kira - kira setengah meter dan luas permukaan 1 meter persegi.
- Letakkan dedaunan hijau kedalam lubang dan letakkan juga wadah penampung air tepat di tengah lubang.
- Tutuplah lubang dengan lembaran plastik dan beri penahan pada plastik menggunakan tanah.
- Letakkan batu kecil tepat ditengah plastik.
- Biarkan sinar matahari menguapkan kandungan air dari dedaunan.
Tips : Ganti dedaunan hijau secara bertahap untuk mendapatkan air yang maksimal.
Pantai dan daerah dekat laut.
Pada daerah tropis seperti Indonesia, pohon kelapa biasanya tumbuh di sepanjang pantai. Kita dapat memanfaatkan air dari buah kelapa dan memakan dagingnya. Namun bila tidak ada, kita dapat menghisap air dari tumbuhan agar - agar bila ada dan kita juga dapat menyuling air laut.
Tehnik 1
- Gali lubang yang cukup dalam sehingga air laut dapat meresap melaui celah-celah lubang.
- Letakkan lembaran plastik, daun, baju atau semacamnya diatasnya.
- Buat api yang cukup besar.
- Cari batu dan panaskan batu kedalam api.
- Setelah batu panas, masukkan ke dalam air dan tampung uap air yang keluar dan menetes dari lembaran plastik.
Tehnik 2
Jika kita memiliki penampung air seperti cangkir, mangkuk atau semacamnya, kita dapat memasak air laut dan menampung uap air yang keluar.
Daerah Tandus atau Gurun
Kita dapat mencari air dengan menggali lubang di daerah lembah atau dataran rendah, cekungan pada sungai mati, kaki jurang, dangkalan danau mati, celah dan lubang pada bebatuan, daerah yang berkabut dan dimana pun yang memiliki tumbuhan hijau seperti lumut dan sebagainya.
Kaktus dan tumbuhan lainnya
Kita dapat memotong ujung kaktus dan menumbuknya. Ambil airnya dengan cara meneteskan hasil tumbukan. Jangan pernah menelan ampas dari tumbukan kaktus.
Perhatian
Jika harus meransum air, lakukan dengan cara meminumnya seteguk demi seteguk. Dan jika menemukan sumber air jangan langsung meminum air dalam jumlah banyak. Kita yang terkena dehidrasi dapat muntah dan kehilangan benda yang paling berharga.
Sumber air yang tergenang harus di rebus atau di sterillkan menggunakan tablet pensteril air atau tetesan yodium tincture.
http://www.belantaraindonesia.org/2012/08/cara-mendapatkan-air-dalam-survival.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar