Swastika
(卐 ataupun 卍) merupakan salah satu simbol yang paling disucikan dalam
tradisi Hindu, merupakan contoh nyata tentang sebuah simbol religius
yang memiliki latar belakang sejarah dan budaya yang kompleks sehingga
hampir mustahil untuk dinyatakan sebagai kreasi atau milik sebuah bangsa
atau kepercayaan tertentu.
Diyakini sebagai salah satu simbol tertua
di dunia, telah ada sekitar 4000 tahun lalu (berdasarkan temuan pada
makam di Aladja-hoyuk, Turki), berbagai variasi Swastika dapat ditemukan
pada tinggalan-tinggalan arkeologis ( koin, keramik, senjata, perhiasan
atau pun altar keagamaan) yang tersebar pada wilayah geografis yang
amat luas.
Etimologi
Kata Swastika terdiri dari kata Su yang
berarti baik, kata Asti yang berarti adalah dan akhiran Ka yang
membentuk kata sifat menjadi kata benda. Sehingga lambang Swastika
merupakan bentuk simbol atau gambar dari terapan kata Swastyastu (Semoga
dalam keadaan baik).
Swastika dalam berbagai bangsa
Simbol ini, yang dikenal dengan berbagai
nama seperti misalnya Tetragammadion di Yunani atau Fylfot di Inggris,
menempati posisi penting dalam kepercayaan maupun kebudayaan
bangsa-bangsa kuno, seperti bangsa Troya, Hittite, Celtic serta
Teutonic. Simbol ini dapat ditemukan pada kuil-kuil Hindu, Jaina dan
Buddha maupun gereja-gereja Kristen (Gereja St. Sophia di Kiev,
Ukrainia, Basilika St. Ambrose, Milan, serta Katedral Amiens, Prancis),
mesjid-mesjid Islam ( di Ishafan, Iran dan Mesjid Taynal, Lebanon) serta
sinagog Yahudi Ein Gedi di Yudea.
Swastika pernah (dan masih) mewakili
hal-hal yang bersifat luhur dan sakral, terutama bagi pemeluk Hindu,
Jaina, Buddha, pemeluk kepercayaan Gallic-Roman (yang altar utamanya
berhiaskan petir, swastika dan roda), pemeluk kepercayaan Celtic kuno
(swastika melambangkan Dewi Api Brigit), pemeluk kepercayaan Slavia kuno
(swastika melambangkan Dewa Matahari Svarog) maupun bagi orang-orang
Indian suku Hopi serta Navajo (yang menggunakan simbol itu dalam ritual
penyembuhan). Jubah Athena serta tubuh Apollo, dewa dan dewi Yunani,
juga kerap dihiasi dengan simbol tersebut.
Di pihak yang lain, Swastika juga
menempati posisi sekuler sebagai semata-mata motif hiasan arsitektur
maupun lambang entitas bisnis, mulai dari perusahaan bir hingga laundry.
Wilayah geografis tersebut mencakup
Turki, Yunani, Kreta, Cyprus, Italia, Persia, Mesir, Babilonia,
Mesopotamia, India, Tibet, China, Jepang, negara-negara Skandinavia dan
Slavia, Jerman hingga Amerika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar