Rabu, 17 Februari 2010

PELAKSANAAN AJARAN KOMUNISME DAN PERLAWANAN UMAT BERAGAMA

PELAKSANAAN AJARAN KOMUNISME DAN KORBAN-KORBANNYA (Bagian 2)

Di Republik Rakyat Cina, pelaksanaan ajaran komunisme juga memakan korban yang sangat besar. Program Lompatan Besar ke Depan yang dicetuskan Mao Zedong telah membunuh sekitar 30 juta rakyat Cina karena kelaparan. Sedangkan Revolusi Kebudayaan telah menterlantarkan pembangunan ekonomi di seluruh negeri (Alba Basnoer, RRC antara Timur dan Barat, 4 Mei 1991)

Korban lain adalah penduduk yang beragama Islam di RRC yang mendapat penindasan pemerintah komunis. Jumlah penduduk yang beragama Islam di RRC tidak menunjukkan angka yang pasti. Dalam buku misionaris Marshall Broomhall, “Islam in China”, dicantumkan hasil perhitungan Konsul Jenderal Perancis di Cina tahun 1878 yang menyebutkan angka 20 juta. Broomhall sendiri melaporkan di tahun 1910 sekitar 5 – 10 juta.
Kemudian Encyclopedia Britanica, menyebut angka 10 juta.
Tetapi The Encyclopedia of Mission – menurut “The Fourth Relegion of China” tulisan SM Livemer, Muslim World, 1934, memilih angka 30 juta. Badruddin Chini dalam tulisan Livemer tersebut, menyebut lebih banyak lagi, yaitu 39.918.000 orang.
Buku “Islam in China” dari M Rafiq Khan, New Delhi (diterjemahkan dalam bahasa Indonesia oleh Sulaimansjah, SH.- Islam di Tiongkok), malah menukil karangan wartawan Indonesia (alm) Asa Bafaqih dalam majalah Green Flag, Tokyo, yang menyebutkan jumlah muslim Cina lebih dari 50 juta jiwa waktu komunis mulai berkuasa.
Jika jumlah terakhir ini benar, maka kemana jutaan orang Islam Cina lainnya ?. Apakah mereka lari ke Formosa ?. Akan tetapi seluruh penduduk Formosa (Taiwan) tidak lebih dari 10 juta (pada waktu itu), sudah termasuk penduduk asli dan tentara Chiang Kaishek.

Apakah mereka masuk komunis ?. Andaikan mereka masuk komunis, disini kita ketahui bahwa kekuatan total Partai itu tidak lebih dari 6 juta dalam tahun 1956. Tinggal dua kemungkinan yang lain, ialah jika mereka tidak dimusnahkan, maka mereka mengadakan gerakan bawah tanah. (M Rafiq Khan , Islam di Tiongkok, terjemahan dalam bahasa Indonesia oleh oleh Sulaimansjah, SH., “Tinta Mas”, Jakarta 1967)

Sementara itu, Denis A. Smith yang menulis dalam “Islamic Herald Volume V” dan disalin serta dimuat dalam majalah Panji Mayarakat nomor 318 tahun 1981, mengemukakan bahwa menurut suatu laporan Direktorat Anggaran Belanja dan Statistika Republik Rakyat Cina, pada tahun 1944 (sebelum proklamasi RRC yag komunis), memperkirakan julah penganut Islam di negeri ini 48,1 juta orang. Tetapi Handbook of Current Affairs yang diterbitkan tahun 1954 menyatakan jumlah muslim hanya 10 juta orang. Dengan demikian 38 juta muslin telah dilenyapkan dalam waktu 10 tahun.

Kalau angka-angka ini benar, dapat dilihat betapa kejamnya kaum komunis membantai kaum muslimin. Jika perhitungan perkembangan pemeluk Islam didasarkan pada pertumbuhan rata-rata di bawah normal, maka jumlah muslim di daratan Cina haruslah sudah mencapai 100 juta orang dalam 30 tahun pemerintahan komunis.

Statistik dunia yang lebih akurat diterbitkan tahun 1977, memperbandingkan ratio populasi muslm dan non muslim di Cina yang 17,9 juta itu hanyalah 2 persen dari keseluruhan penduduk. Angka inipun menunjukkan adanya 80 juta muslim yang hilang. Karena itu kita pantas bertanya ke mana hilangnya 80 juta muslm itu ?. (Denis A. Smith, Komunis Cina : Usaha memperalat Islam)

Korban terakhir adalah pembantaian kaum komunis terhadap umat Islam yang menyebabkan sebanyak 50 orang tewas ketika terjadi kerusuhan di wilayah Xinjiang. (Kompas, 11 April 1990)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar